Thursday, August 13, 2020

SURAH AN NAAS, TAFSIR JALALAIN

 

SURAH AN NAAS

سورة الناس

مكية او مدنية وآياتها ست

Termasuk surah makiyah (surah yang diturunkan setelah hijrah) atau surah madaniyah (surah yang diturunkan setelah hijrahnya nabi), berjumlah 6 ayat.

بسم الله الرحمن الرحيم

1.            ﴿قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ﴾ خالقهم ومالكهم خصوا بالذكر تشريفا لهم ومناسبة للاستعاذة من شر الوسواس فى صدورهم.

Katakanlah : “aku berlindung kepada Rabb manusia”). Yang menciptakan dan yang memiliki mereka, di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai penghormatan buat mereka dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian ‘isti’adzah’ dari kejahatan yang menggoda hati mereka.

2.            ﴿مَلِكِ ٱلنَّاسِ

3.            ﴿إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ﴾ بدلان أو صفتان أو عطفا بيان وأظهر المضاف إليه فيهما زيادة للبيان.

Raja manusia, Sesembahan manusia. Ayat 2 dan 3 ini berkedudukan sebagai badal atau sifat atau athaf bayan, kemudian mudhaf ilaih. Lafadz ‘an-naas’ disebutkan pada kedua ayat ini dimaksudkan untuk menambah jelas makna.

4.            ﴿مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ﴾ الشيطان سمي بالحدث لكثرة ملابسته له ﴿ٱلۡخَنَّاسِ﴾ لأنه يخنس ويتأخر عن القلب كلما ذكر الله

Dari kejahatan bisikan syaithan, dinamakan bisikan karena kebanyakan godaan yang dilancarkan oleh syaithan melalui bisikan, yang biasa bersembunyi, yakni karena syaithan itu suka bersembunyi dan meninggalkan hati manusia bila hati tersebut ingat kepada Allah.

5.            ﴿ٱلَّذِي يُوَسۡوِسُ فِي صُدُورِ ٱلنَّاسِ﴾ قلوبهم إذا غفلوا عن ذكر الله

Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, yakni ke dalam hati manusia jika manusia lupa kepada Allah.

6.            ﴿مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ﴾ بيان للشيطان الموسوس أنه جني وإنسي, كقوله تعالى : (شياطين الإنس والجن ) أو من الجنة بيان له والناس عطف على الوسواس وعلى كل يشتمل شر لبيد وبناته المذكورين, واعترض الأول بأن الناس لايوسوس في صدورهم الناس إنما يوسوس في صدورهم الجن, وأجيب بأن الناس يوسوس أيضا بمعنى يليق بهم فى الظاهر ثم تصل وسوستهم إلى القلب وتثبت فيه بالطريق المؤدى إلى ذلك والله تعالى أعلم.

Dari jin dan manusia. Lafadz ini menjelaskan pengertian syaithan yang menggoda itu, terdiri dari jenis jin dan manusia. Sebagaimana dijelaskan pada ayat lain, (yaitu, syaithan-syaithan dari jenis manusia dan jin). Atau lafazd ‘minal jinnati’ menjadi penjelas dari lafadz ‘al waswaasil khannaas’, sedangkan lafadz ‘an naas’ di’athafkan kepada lafal ‘al waswaas’. Tetapi pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan. Pendapat pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia adalah manusia di samping syaithan. Pendapat ini disanggah dengan suatu kenyataan bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa jin atau syaithan saja. Sanggahan ini dibantah pula dengan bahwa manusia pun dapat menggoda manusia lain, dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka sebagai manusia. Godaan tersebut dapat melalu lahiriah, kemudian merasuk ke dalam hati dan menjadi kokoh di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arahnya. Allah Yang Maha Mengetahui.


والله أعلم

No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement