PENJELASAN
Perlu diketahui bahwa Islam adalah agama yang mencintai kebersihan. Kebersihan pada kuku pun menjadi titik perhatian dalam Islam. Hal tersebut Nampak dari beberapa hadis yang salah satunya diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الْإِبْطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
“(sunnah-sunnah)
fitrah itu ada lima, atau lima dari sunnah-sunnah fitrah, yaitu: berkhitan,
mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur
kumis."
(Shohih Bukhari
dari Abu Hurairah, 5439)
Kuku panjang
bisa menghalagi sebagian kulit ketika bersuci. Sehingga bisa membuat mandi atau
wudhu tidak sah, dan ibadahnya tidak diterima Allah. begitu pula ketika kuku
panjang dalam kondisi kotor, maka makan pun jadi tidak steril atau mengandung
kuman. Oleh sebab itu memanjangkan kuku menentang fitrah dan berselisih dengan
ajaran syari’at.
Kuku boleh
dibiarkan atau tidak dipotong selama empat puluh hari saja. Begitu juga dengan
kumis, rambut di ketiak, dan rambut di kemaluan.
Kalaupun kita
mengikuti Nabi SAW, maka setiap hari Jumat disunnahkan untuk memotongnya. Anas
bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata:
وقَّت لنا في قص الشارب وقلم الظفر
ونتف الإبط وحلق العانة ألا يدع ذلك أكثر من أربعين ليلة
“Kami diberi
tenggak waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, dan mencukur rambut ketiak
dan mencukur rambut kemaluan, yaitu hendaknya tidak dibiarkan lebih dari 40
hari”.
(HR. Muslim
dalam Kitaabut Thaharah, bab Khishalul Fithrah, no. 258).
Para Ulama
umumnya menyatakan bahwa hukum memanjangkan kuku adalah makruh. Bahkan sebagian
berpendapat jika lebih dari 40 hari adalah haram. Namun Imam Nawawi
menjelaskan, “Adapun batasan waktu memotong kuku, maka dilihat dari panjangnya
kuku tersebut. Ketika telah panjang, maka dipotong. Ini berbeda satu orang dan
lainnya. Selain itu, dilihat juga dari kondisi. Hal ini jugalah yang menjadi
standar dalam menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu
kemaluan.”
Maka sebaiknya,
kita rajin mencukur kuku agar tidak membahayakan ibadah kita kepada Allah SWT.
Cinta
sejati itu mendengar apa yang tidak dikatakan, mengerti apa yg tidak
dijelaskan, sebab Cinta tidak lahir dari bibir, lidah atau pikiran, tapi Cinta
lahir dari Hati
No comments:
Post a Comment