Tuesday, August 11, 2020

HUKUM MEMANJANGKAN KUKU?

MEMANJANGKAN KUKU

PENJELASAN

Perlu diketahui bahwa Islam adalah agama yang mencintai kebersihan. Kebersihan pada kuku pun menjadi titik perhatian dalam Islam. Hal tersebut Nampak dari beberapa hadis yang salah satunya diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الْإِبْطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ

“(sunnah-sunnah) fitrah itu ada lima, atau lima dari sunnah-sunnah fitrah, yaitu: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis."

(Shohih Bukhari dari Abu Hurairah, 5439)

Kuku panjang bisa menghalagi sebagian kulit ketika bersuci. Sehingga bisa membuat mandi atau wudhu tidak sah, dan ibadahnya tidak diterima Allah. begitu pula ketika kuku panjang dalam kondisi kotor, maka makan pun jadi tidak steril atau mengandung kuman. Oleh sebab itu memanjangkan kuku menentang fitrah dan berselisih dengan ajaran syari’at.

Kuku boleh dibiarkan atau tidak dipotong selama empat puluh hari saja. Begitu juga dengan kumis, rambut di ketiak, dan rambut di kemaluan.

Kalaupun kita mengikuti Nabi SAW, maka setiap hari Jumat disunnahkan untuk memotongnya. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata:

وقَّت لنا في قص الشارب وقلم الظفر ونتف الإبط وحلق العانة ألا يدع ذلك أكثر من أربعين ليلة

“Kami diberi tenggak waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, dan mencukur rambut ketiak dan mencukur rambut kemaluan, yaitu hendaknya tidak dibiarkan lebih dari 40 hari”.

(HR. Muslim dalam Kitaabut Thaharah, bab Khishalul Fithrah, no. 258).

Para Ulama umumnya menyatakan bahwa hukum memanjangkan kuku adalah makruh. Bahkan sebagian berpendapat jika lebih dari 40 hari adalah haram. Namun Imam Nawawi menjelaskan, “Adapun batasan waktu memotong kuku, maka dilihat dari panjangnya kuku tersebut. Ketika telah panjang, maka dipotong. Ini berbeda satu orang dan lainnya. Selain itu, dilihat juga dari kondisi. Hal ini jugalah yang menjadi standar dalam menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan.”

Maka sebaiknya, kita rajin mencukur kuku agar tidak membahayakan ibadah kita kepada Allah SWT.

 

Cinta sejati itu mendengar apa yang tidak dikatakan, mengerti apa yg tidak dijelaskan, sebab Cinta tidak lahir dari bibir, lidah atau pikiran, tapi Cinta lahir dari Hati



No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement