HIKMAH TERCIPTANYA GUNUNG
Gunung adalah
suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih tinggi daripada
tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besar dibandingkan
dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan
dengan apa yang disebut gunung di tempat yang lain. Gunung pada umumnya
memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi oleh
puncak-puncak atau pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung bisa memiliki
dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tumbuhan, dan kehidupan yang berbeda.
Tapi, apakah gunung memiliki hikmah atau membahayakan bagi manusia?
Sebagai seorang
manusia, khususnya muslim kita harus percaya dan yakin bahwa apapun yang
diciptakan Allah pasti memiliki hikmah dalam penciptaannya. Oleh karenanya, apa
hikmah dan manfaat penciptaan gunung?
1.
Gunung
sebagai pasak atau tiang bumi
Di dalam Al-Quran, gunung dijelaskan
sebagai pasak.
أَلَمۡ نَجۡعَلِ
ٱلۡأَرۡضَ مِهَٰدٗا وَٱلۡجِبَالَ أَوۡتَادٗا
Bukankah Kami telah menjadikan bumi
itu sebagai hamparan? dan gunung-gunung sebagai pasak?,
(An-Naba : 6-7)
وَٱلۡجِبَالَ
أَرۡسَىٰهَا
“Dan gunung-gunung
dipancangkan-Nya dengan teguh”.
(An-Nazi’at : 32)
2.
Gunung
sebagai rem
Apa maksud dari gunung sebagai rem?
Gunung dapat mengurangi laju
intensitas tubrukan lempeng beberapa samudera. Artinya, jika tidak ada gunung
laju tubrukan lempeng bumi akan jauh lebih cepat. Dan juga dapat diartikan jika
tidak ada gunung bumi akan sering mengalami gempa tektonis dangkal yang pasti
akan sangat membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Di dalam Al-Quran, Allah menyebut
kata gunung sebagai kata “jabalun – جبل”.
Dan juga disebut dengan kata “rawasiya – رواسي”,
yang memiliki arti sebagai ‘memperlambat laju / rem’. Mari kita perhatikan Surah
Al-Anbiya’ ayat 31 berikut;
وَجَعَلۡنَا فِي
ٱلۡأَرۡضِ رَوَٰسِيَ أَن تَمِيدَ بِهِمۡ وَجَعَلۡنَا فِيهَا فِجَاجٗا سُبُلٗا
لَّعَلَّهُمۡ يَهۡتَدُونَ
Dan telah Kami jadikan di bumi ini
gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan
telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka
mendapat petunjuk.
FENOMENA GUNUNG
MELETUS
Fenomena bencana
alam, seperti gunung meletus seharusnya tidak sekedar dibaca sebagai
tanda-tanda alam. Sebagai bahan renungan bersama, kita juga harus membacanya
dari kacamata iman, yang artinya tidak terjadi bencana / musibah kecuali ada pemicunya.
Dalam Al-Quran disebutkan
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٖ فَبِمَا
كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖ
Dan apa saja
musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
(Ash-Shuura :
30)
Oleh karenanya,
musibah / bencana adalah cobaan bagi orang-orang yang beriman sekaligus penebus
kesalahan yang pernah dilakukan. Dan yakinlah sebagai manusia, khususnya kita
sebagai seorang muslim!!! Karena Allah masih / dan selalu menyayangi kita. Ibarat
orang tua yang selalu menyayangi anaknya, sudah semestinya ia akan selalu
memberi peringatan dan teguran kepada anaknya yang nakal. Semoga Allah
mengampuni kita.
Sebagai penutup,
mari renungkankan firman Allah di bawah ini ;
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ
وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ
وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ أَفَأَمِنَ أَهۡلُ
ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم بَأۡسُنَا بَيَٰتٗا وَهُمۡ نَآئِمُونَ أَوَ أَمِنَ
أَهۡلُ ٱلۡقُرَىٰٓ أَن يَأۡتِيَهُم بَأۡسُنَا بَأۡسُنَا ضُحٗى وَهُمۡ يَلۡعَبُونَ
أَفَأَمِنُواْ مَكۡرَ ٱللَّهِۚ فَلَا يَأۡمَنُ مَكۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ
ٱلۡخَٰسِرُونَ
Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang
tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan
siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka
sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang
merugi.
(Al-A’raf :
96-99)
والله أعلم
No comments:
Post a Comment