KISAH GURU IMAM ABU MANSHUR AL MATURIDIY
Dikisahkan,
tatkala sudah dekat masa wafatnya guru imam Abu Manshur Al Maturidiy
rahimahullah ta’ala, dan ketika itu umur beliau sudah mencapai 80 tahun.
Karena sang
guru sakit, maka beliau menyuruh Abu Manshur agar mencari seorang budak yang
sama seperti sang guru dalam hal usianya. Dan juga agar membeli budak tersebut
untuk dimerdekakan.
Pergilah Imam
Abu Manshur mencarinya. Namun, ia tidak menemukan budak seperti itu. Lalu
orang-orang berkata : “bagaimana anda dapat menemukan budak berusia delapan
puluh (80) tahun? Dan ia masih hidup dengan ringkih dan ia belum dimerdekakan?”
Maka,
kembalilah Imam Abu Manshur ke tempat guru beliau dan memberi tahu tentang
ucapan orang-orang itu. ketika sang guru mendengar ucapan ini, maka beliau
meletakkan kepala beliau di atas tanah dan beliau bermunajat kepada Allah,
seraya berkata : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya makhluk manusia, ia tidak akan
membebani budaknya, karena sifat pemurahnya. Apabila telah sampai usia budaknya
delapan puluh (80) tahun. Dengan seumpama budak itu masih hidup dalam kondisi
ringkih, bahkan manusia akan memerdekakan budak tersebut. Adapun saya, telah
mencapai usia delapan pulhu (80) tahun, maka bagaimana Engkau tidak membebaskan
diri saya dari neraka, padahal Engkau adalah Zat Yang Maha Pemurah, lagi Maha
Bersyukur?”
Maka, Allah
membebaskan sang guru dari neraka dengan sebab munajat beliau.
ALLAH MALU
MENYIKSA ORANG TUA
Adapun maksud
dari judul ini adalah jika manusia sudah tua, rapuh tulangnya, menipis
kulitnya, penyakit silih berganti, sudah
memiliki banyak uban di kepalanya, bahkan ia sudah tua ringkih, pikun selalu
menemaninya, susah mengunyah makanan tapi ia tetap bertakwa kepada Allah,
beribadah dengan sepenuh hati. Maka, Allah, Zat yang Maha Pemurah, dan Maha
Pemalu akan merasa malu untuk menyiksanya di neraka.
Sesuai dengan
penjelasan di atas, perhatikan hadits di bawah ini
عن أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه قال, قال رسول
الله صلى الله تعالى عليه وسلم إن الله تعالى ينظر إلى وجه الشيخ صحابا ومساء.
ويقول ياعبدي قد كبر سنك ورق جلدك ودق عظمك واقترب أجلك وحان قدومك إلي فاستحيى
منى فأنا أستحيى من شيبتك أن أعذبك فى النار.
“Dari
Anas bin Malik r.a berkata. Telah bersabda Rasulullah ﷺ : “sesungguhnya Allah ta’ala senantiasa memandang ke wajah
orang yang sudah tua, di pagi dan sore hari. Seraya Allah berfirman : “hai
hamba-hambaku, telah menua usiamu dan telah menipis kulitmu dan telah melembut
rapuh tulangmu, dan semakin mendekat ajalmu dan saat kedatanganmu kepada-Ku. Maka
malulah kepada-Ku, maka Aku akan mallu terhadap ubanmu untuk menyiksamu di
dalam neraka”.
Oleh karenanya,
tanpa meninggalkan urusan dunia, marilah lebih dekat kepada Allah.
Wahai para
orang-orang yang sudah tua.
-
Malulah
karena usiamu sudah tua
-
Malulah
karena telah kendur dan tipis kulitmu
-
Malulah
sudah rapuh tulangmu
-
Malulah
sudah banyak ubanmu
-
Malulah
sudah banyak penyakitmu.
Dekatilah Allah!
Perbanyaklah membuat hal yang bermanfaat dimana mungkin kita telah banyak
menyia-nyiakan waktu muda. Sayangi anak-anak muda. Rangkul dan ajak mereka
untuk melakukan hal yang bermanfaat. Rangkul dan ajak mereka untuk lebih dekat
dengan Tuhannya. Rangkul dan ajak mereka kepada Ibadah. Jangan kau tinggalkan
generasi setelah mu generasi yang lemah dan jahil.
وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ
خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ
وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا
“Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
(An-Nisa’ : 9)
No comments:
Post a Comment