Thursday, August 12, 2021

MENGUPLOAD KEGIATAN IBADAH, RIYA’-KAH?

MENGUPLOAD KEGIATAN IBADAH, RIYA’-KAH?

بسم الله الرحمن الرحيم

MENGUPLOAD KEGIATAN IBADAH, RIYA’-KAH?

PENDAHULUAN

Di zaman sekarang, citra begita mudah untuk kita akses. Mengupload kegiatan ibadah sekarang sudah sering kita melihatnya. Seperti mengupload kegiatan pengajian, mengupload kegiatan ibadah shalat, mengupload kegiatan memberi bantuan sedekah, mengupload kegiatan membantu orang lain dan lain-lain.

Apakah mengupload kegiatan-kegiatan tersebut termasuk ke dalam perbuatan Riya?

Kita sudah sama-sama mengetahui bahwa riya adalah memperlihatkan / menampakkan suatu amal dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Bisa kita katakan juga suatu amal yang tidak diniatkan karena Allah SWT.

Oleh karena itu, riya merupakan urusan niat dan niat berasal dari hati. Maka sejatinya, ketika berusan dengan hati, seseorang tidak boleh / tidak patut untuk mengatakan kepada orang lain “engkau telah riya’ – engkau telah melakukan riya – dll”. Karena niat seseorang hanya orang tersebut yang mengetahui dan Allah SWT.

Mengutip dari perkataan Ustadz kita – Ustadz Sumitra, beliau mengatakan : “orang yang menuduh orang lain telah berbuat riya’. Sesungguhnya dialah orang yang riya’. Sebab apa? Riya’ itu urusan hati. Dan tidak ada yang mengetahui hati seseorang melainkan orangnya sendiri dan Allah sahaja”.

 

NASEHAT

Jika anda seorang yang berbuat amal ibadah dan ingin mengupload / memperlihatkan ke publik,  pastikan lah hal berikut agar kita terjauh / terjaga dari perbuatan riya’. Yaitu :

Niatkan lah suatu amal tersebut karena Allah SWT. ini hal yang pertama harus kita lakukan. Kita niatkan amal yang kita tampakkan ke orang lain adalah amal yang harus diteladani serta berharap bahwa amal tersebut menjadikan orang lain tergugah untuk mengikutinya dalam kebaikan.

 

Jika anda orang yang melihat orang lain meng-upload / menampakkan suatu amal, pastikan bahwa anda selalu husnuz zhan kepada orang lain. Jika, merasa ragu akan sesuatu, bertabayyun lah kepada si pembuat amal. Dan pastikan juga anda tidak memvonisnya dengan sesuatu yang menjelekkannya.

 

Ingatlah firman Allah SWT tentang kebaikan menampakkan dan menyembunyikan amal ;

إِن تُبۡدُواْ ٱلصَّدَقَٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۖ وَإِن تُخۡفُوهَا وَتُؤۡتُوهَا ٱلۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَئَِّاتِكُمۡۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ 

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al – Baqoroh : 271)


والله أعلم

 

4 comments:

Advertisement
Advertisement