Friday, July 31, 2020

SURAT KHUSUS UNTUK SEMUA ARSITEK MUSLIM...

MUHAMMAD KAMAL ISMAIL


DIBALIK KISAH MARMER PENYERAP PANAS DI MASJIDIL HARAM & MASJID NABAWI

Bismillah...

Pria yg mendesain Masjidil Harom Mekkah & Masjidil Nabawi Madinah adalah insinyur dan arsitek Mesir yg lebih suka menjauh dari pusat perhatian publik, tidak diketahui banyak orang, ia adalah Muhammad Kamal Isma'eel (1908-2008) 

Dia adalah:

Orang termuda dalam sejarah Mesir yg memperoleh ijazah sekolah menengah,

Orang termuda yg mendaftar di Royal School of Engineering dan yg menjadi wisudawan termuda,

Advertisement
Advertisement

CARA MEMILIH KAWAN, MENYELAMATKAN DI DUNIA DAN AKHIRAT

KITA DAN KAWAN


Rasulullah SAW mengingatkan kita dalam memilih kawan

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

"rasullullah SAW bersabda : seseorang bisa dilihat dari keberagaman sahabatnya. Hendaklah setiap kamu memperhatikan bagaimana sahabatmu beragama”.

Imam Al-Ghazali menerangkan kawan yang baik dan kawan yang tidak baik :

Advertisement
Advertisement

PAHALA YANG LUAR BIASA


Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن ومؤمنة حسنة

"Barangsiapa memintakan maghfirah (ampunan dosa) untuk kaum mukminin dan kaum mukminat, niscaya Allah catat baginya satu kebaikan untuk setiap mukmin dan mukminatnya".

[HR. At-Thabaronii]

 

Renungkanlah hadits ini, betapa banyaknya pahala yang akan kita raih bila kita mengamalkan hadits ini, jika kita mengatakan:

Advertisement
Advertisement

WAKTU YANG TERBATAS, HISAB YANG PASTI

WAKTU YANG TERBATAS, HISAB YANG PASTI

Manusia berpacu dengan waktu terkadang lupa waktu demi meraih kesuksesan dunia atau memperebutkan kekuasaan dgn menghalalkan segala cara, padahal alangkah baiknya mengisi kehidupan ini dengan amalan sholeh sebagai kewajiban individu muslim di dunia. Mumpung masih ada waktu untuk berbekal di akhirat, maka gunakanlah waktu sebaik-baiknya agar mendapatkan kehidupan yang nyaman di dunia dan aman di akhirat nanti. Hanya sebentar kita hidup di dunia ini, maka janganlah disia-siakan. Waktu adalah amal shaleh.

مَنْ عَمِلَ صَا لِحًـا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَـنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً ۚ وَلَـنَجْزِيَـنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَ حْسَنِ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ

Advertisement
Advertisement

Thursday, July 30, 2020

SHALAT ‘IDAIN (IDUL FITRI DAN IDUL ADHA)

SHALAT ‘IDAIN (IDUL FITRI DAN IDUL ADHA)
SHALAT IED

فصل : و صلاة العيدين اى الفطر والأضحى سنة مؤكدة وتشرح جماعة لمنفرد ومسافر وحر وعبد وخنثى وامرأة لاجميلة ولاذات هيئة. أما العجوز فتحضر العيد فى ثياب بيتها بلا طيب.
ووقت صلاة العيد مابين طلوع الشمس وزوالها.
Pasal : tentang shalat dua hari raya (‘idain), yaitu IDUL FITRI dan IDUL ADHA. Hukumnya adalah sunnah muakkad (sangat ditekankan). Dilakukan dengan berjamaah untuk orang yang shalat sendirian, musafir, orang yang merdeka, budak, banci dan perempuan. Tidak dianjurkan bagi wanita yang genit. Adapun orang yang lemah, maka shalatnya di rumah dengan memakai pakaian sehari-hari tanpa wangi-wangian.
Advertisement
Advertisement

KRITERIA HEWAN QURBAN

KRITERIA HEWAN QURBAN
HEWAN QURBAN

عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لَا تَنْقَى

Dari al-Barra bin Azib radliyallâhu ‘anh, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
“Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, “yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit,  yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan yang (badannya) kurus lagi tak berlemak.” (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
Advertisement
Advertisement

Wednesday, July 29, 2020

ALLAH AKAN MENOLONG 3 GOLONGAN INI DAN MEMASUKKANNYA KE DALAM SURGA.

3 GOLONGAN YANG ALLAH TOLONG

Dari sahabat Jabir bin Abdullah, Nabi Muhammad Saw bersabda:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ نَشَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَأَدْخَلَهُ جَنَّتَهُ رِفْقٌ بِالضَّعِيفِ وَشَفَقَةٌ عَلَى الوَالِدَيْنِ ، وَإِحْسَانٌ إِلَى الْمَمْلُوكِ
“Tiga orang yang kelak akan Allah lindungi di bawah naungannya dan Allah masukkan surga: suka menolong orang lemah, menyayangi kedua orang tua dan baik kepada hamba sahaya.”

Golongan pertama yang disebut Nabi Muhammad dalam hadis di atas adalah orang yang suka menolong orang lemah. Orang lemah bisa dimaknai orang yang fakir dan miskin, orang yang tengah membutuhkan bantuan atau mereka yang terdzalimi. Bantuan yang diberikan pun tidak harus selamanya berwujud materi. Bantuan-bantuan lainnya yang bisa memudahkan dan meringankan beban orang lain juga merupakan jenis bantuan yang dimaksud dalam hadis di atas.
Advertisement
Advertisement

SAHABAT SEDUNIA SESURGA

SAHABAT SEDUNIA SESURGA
SAHABAT SHALIH

Sungguh bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata,
ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به
“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]

Sangat banyak keuntungan memiliki sahabat yang saleh diantaranya:
Advertisement
Advertisement

10 DO'A ORANG TUA KEPADA ANAK

10 DO'A ORANG TUA KEPADA ANAK
DOA ORANG TUA UNTUK ANAK

1.      DOA NABI ZAKARIA
رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." (Qs.al-Furqon : 38)

2.      DOA NABI IBRAHIM
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (Qs.Ibrahim : 40)
Advertisement
Advertisement

LIMA KEISTIMEWAAN MENJADI PENGHAFAL AL-QURAN

LIMA KEISTIMEWAAN MENJADI PENGHAFAL AL-QURAN

 

KEUTAMAAN PENGHAFAL AL QURAN

Al-Qur’an merupakan masdar atau sinonim dari kata qiro’ah yang berarti bacaan, sebagaimana tersebut dalam surat al-Qiyamah ayat 17-18 :

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ - فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ

Pendapat lain mengenai pengertian al-Qur’an ini datang dari Manna’ al-Qathan yang merumuskan pengertian al-Qur’an sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang bernilai ibadah dalam membacanya.

R. Wahidi & M. Syukron Maksum dalam Beli Surga dengan Al-Qur’an, (Media Pressindo: Yogyakarta, 2013), 50-53 menjelaskan lima macam keistimewaan menjadi penghafal Al Quran.

1.      Didahulukan Menjadi Imam Shalat

Sebagaimana diriwayatkan oleh ibnu Mas’ud al-Ansori, bahwa Nabi SAW. Bersabda,

يَؤُمُّ الْقَوْمَ اَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ

“Yang paling berhak memimpin kamu adalah yang paling bagus bacaan al-Qur’annya diantara kamu.” (H.R.Muslim)

Di dalam shalat, seorang penghafal al-Qur’an mempunyai peran penting karena ia yang lebih berhak menjadi imam diantara mereka. Seorang imam harus fasih dalam melafalkan ayat-ayatnya, sehingga nantinya memberikan pengaruh bagi imam itu sendiri dan makmumnya. Ketika imam membaca ayat-ayat tentang siksa ia akan menangis karena ia menegtahui ayat yang dibaca. Ketika membaca ayat sajdah, ia akan melakukan sujud. Hal ini tidak mungkin dilakukan bagi orang yang tidak mengetahui ayat-ayat sajdah. Disini bukan berarti orang yang tidak hafal al-Qur’an tidak boleh menjadi imam shalat. Namun, mereka ahli al-Qur’an lah yang lebih utama atas mereka.

 

2.      Kedudukan Penghafal al-Qur’an Berada Sesuai Akhir Ayat yang Dibaca

Nabi SAW. bersabda,

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

“Dikatakan kepada pemilik (penghafal-penghafal) al-Qur’an akan diperintahkan bacalah dan bangkitlah! Bacalah sebagaimana kamu membaca di dunia! Maka sesungguhnya kedudukanmu berada pada akhir ayat yang kamu baca.” (HR. Ahmad)

Menurut Para Ulama, yang dimasud ‘membaca’ di sini adalah menghafal al-Qur’an dan yang dimaksud dengan shahib al-Qur’an adalah orang yang menghafal al-Qur’an disertai pemahaman yang baik tentang al-Qur’an.

 

3.      Al-Qur’an Memberi Syafa’at bagi Pemiliknya

Dari Abi Umamah al-Bahily ra. Ia mengatakan pernah mendengar Nabi bersabda :

اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه اقرءوا الزهراوين البقرة وسورة آل عمران فإنهما تأتيان يوم القيامة كأنهما غمامتان أو كأنهما غيايتان أو كأنهما فرقان من طير صواف تحاجان عن أصحابهما اقرءوا سورة البقرة فإن أخذها بركة وتركها حسرة ولا تستطيعها البطلة قال معاوية بلغني أن البطلة السحرة. رواه مسلم (804) و البخاري معلقا

“Bacalah al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari qiyamat nanti sebagai pemberi syafa’at kepada pemiliknya, bacalah az-Zahrawain (dua surat cahaya) yakni surat al-baqarah dan ali-imran karena keduanya datang pada hari qiyamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membantangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca kedua surat tersebut. Bacalah pula surat al-baqarah. Mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya.” (HR.Muslim)

 

4.      Satu Hal Yang Manusia Boleh Hasud Kepadanya

Dari Ibnu Umar ra. Nabi SAW. Bersabda, “Tidak diperbolehkan hasud kecuali pada dua hal: seseorang yang diberi Allah al-Qur’an, dan menyibukkan diri siang dan malam dan seseorang yang diberi harta, kemudian dari harta itu ia infakkan pada siang dan malam hari.”

Pengertian hasud secara umum adalah sikap seseorang yang mengharapkan agar nikmat yang diterima oleh orang lain hilang padanya. Dan hukum orang yang melakukan hasud adalah Haram. Sedangkan hasud yang dimaksud hadis di atas adalah ghibthoh, yakni seseorang yang menginginkan untuk memperoleh kebaikan seperti apa yang diperoleh orang lain, tanpa berkeinginan nikmat yang diterima orang lain itu hilang darinya. Hasud yang seperti ini diperbolehkan dalam agama islam.

 

5.      Ibarat Rumah yang Indah

Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “Sesungguhnya seseorang yang didalam jiwanya tidak ada sedikit pun dari al-Qur’an, ibarat sebuah rumah yang rusak”

Jiwa yang kosong akan mudah dirasuki oleh syaitan. Jiwa yang selalu di isi dengan kaliat-kalimat penyejuk berupa ayat-ayat  al-Qur’an agar hati selalu mengingatnya dan Allah pun memberikan petunjuknya, sehingga hati menjadi tenang dan jernih.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (الرعد : ٢٨)

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.ar-Ra’du :28)

 

Demikian penjelasan tentang keistimewaan para penghafal Al Quran. Semoga bermanfaat.

 

Memahami orang lain adalah Kebijaksanaan

Tapi memahami diri sendiri adalah pencerahan

Dan jalan yang paling Bahagia ketika engkau kenal siapa insan yang ada di dalam ragamu


Advertisement
Advertisement

PUASA ARAFAH MENGHAPUS SEMUA DOSA?

PUASA ARAFAH MENGHAPUS SEMUA DOSA?

PUASA ARAFAH


“Diantara ibadah yang utama dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah adalah puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah)”

Dalam hadis dari sahabat Abu Qatadah dinyatakan, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa arafah dan puasa Asyuro, beliau menjawab,

 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa satu hari Arafah (9 Dzulhijjah), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Dan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharram), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.”  (HR. Muslim, no 1162).

Dari keterangan hadis ini kita mengetahui, puasa arafah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa satu tahun sebelum dan satu tahun sesudahnya.

Namun pertanyaannya, apakah hal ini berlaku untuk seluruh dosa, sehingga seorang tidak perlu istighfar dan taubat?

Atau bila perlu seorang bisa beralasan dengan puasa Arafah untuk melegalkan maksiat yang dia lakukan?

Mari kita simak penjelasan Imam Nawawi berikut, ketika menjelaskan hadis di atas,

معناه يكفر ذنوب صائمه في السنتين، قالوا: والمراد بها الصغائر…. فإن لم تكن صغائر يرجى التخفيف من الكبائر، فإن لم يكن رفعت درجاته

Makna hadis ini, puasa arafah akan menghapus dosa selama dua tahun (yakni 1 tahun sebelum dan sesudahnya, pent) bagi orang yang melakukan puasa ini, para ulama mengatakan, ”Maksudnya dosa-dosa yang terhapus itu adalah dosa kecil.”

Bila dia tidak memiliki dosa kecil, diharapkan puasa ini menjadi penyebab meringankan dosa besar yang dia lakukan. Apabila tidak memiliki dosa besar, puasa ini akan menjadi penyebab naiknya derajat dia.  (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, 8/51)

Jadi, pembaca sekalian yang dimuliakan Allah, dosa yang terampuni dengan sebab puasa arafah dan amal sholih lainnya, hanya dosa kecil saja. Tidak berlaku untuk dosa besar.

Maka tidak benar beralasan dengan puasa arofah, untuk menghibur diri supaya merasa aman/legal melakukan dosa besar. Karena dosa yang disinggung dalam hadis, yang terhapus dengan sebab puasa arafah, maksudnya adalah dosa kecil saja. Dosa besar, hanya terampuni dengan bertaubat yang jujur kepada Allah, yakni memohon ampunan, penyesalan, serta tekad untuk tidak mengulangi.

Justru terus-menerus melakukan dosa, tanpa ada upaya bertaubat, adalah penyebab dosa itu semakin besar di sisi Allah. Tidak ada situasi aman untuk orang-orang yang seperti ini anggapannya. Bahkan dosa kecil saja, yang dilakukan terus-menerus, bisa menjadi dosa besar, apalagi dosa besar yang dilakukan secara kontinyu dan tidak ada rasa menyesal yang mendorongnya untuk bertaubat.

Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu berkata,

 

لا كبيرة مع الاستغفار، ولا صغيرة مع الإصرار

Tidak ada dosa besar bila disertai istighfar. Dan tidak ada istilah dosa kecil jika dilakukan terus-menerus.

Syarat Terhapusnya Dosa Kecil dengan Amal Sholih

Tidak cukup dengan melakukan amal sholih kemudian dosa kecil otomatis terhapus. Ada syarat yang harus terpenuhi untuk mendapatkan fadilah ini. Yaitu, meninggalkan dosa-dosa besar.

Karena Allah ta’ala berfirman,

إِن تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا ﴿٣١﴾

Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang untuk kalian, maka Kami akan menghapus semua dosa kecil kalian. Dan Kami  akan masukkan kalian ke surga. (QS. An-Nisa : 31).

Nabi kita –shallalllahu’alaihi wa sallam– juga bersabda,

الصلوات الخمس والجمعة الى الجمعة ورمضان الى رمضان مكفرات لما بينهما اذا اجتنبت الكبائر

Shalat lima waktu, dari satu (shalat) Jum’at ke Jumat  berikutnya, dari ramadhan ke ramadhan berikutnya, bisa menjadi penghapus dosa,  yang ada diantara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi. (HR. Ahmad, Muslim dan At-Tirmidzi, hadis Abi Hurairah)

Ayat dan hadis di atas menunjukkan, bahwa dosa-dosa kecil akan terhapus, apabila dosa-dosa besar ditinggalkan. Hal ini menekankan bahwa meninggalkan dosa besar adalah syarat terhapusnya dosa kecil. Artinya, amal-amal sholih tidak akan berfungsi sebagai penghapus dosa kecil, selama dosa besar belum ditinggalkan dan belum ditaubati.

 

Ibnul Qoyyim memaparkan, ketika membantah anggapan sebagian orang, bahwa puasa asyuro dapat menghapus seluruh dosa; baik besar maupun kecil,

وكاغترار بعضهم على صوم يوم عاشوراء أو يوم عرفة، حتى يقول بعضهم يوم عاشوراء يكفر ذنوب العام كلها ويبقى صوم عرفة زيادة في الأجر، ولم يدر هذا المغتر أن صوم رمضان والصلوات الخمس أعظم وأجل من صيام يوم عرفة ويوم عاشوراء، وهي إنما تكفر ما بينهما إذا اجتنبت الكبائر… فكيف يكفر صوم تطوع كل كبيرة عملها العبد وهو مصر عليها غير تائب منها, هذا محال..

Seperti terpedayanya sebagian orang dengan puasa asyuro dan puasa arafah. Sampai ada sebagian mereka mengatakan, puasa asyuro dapat menghapus seluruh dosa selama satu tahun. Tinggal puasa arafah berfungsi sebagai penambah pahala… Dia yang sedang terpedaya ini tidak menyadari, bahwa puasa ramadhan dan sholat lima waktu itu lebih agung dan lebih mulia dari puasa arafah dan asyuro (karena ibadah yang wajib lebih utama daripada yang sunah, pent).

 

Syaikh Abdulmuhsin Al-‘Abbad -hafidzohullah- (pakar hadis Madinah saat ini), di saat menerangkan hadis tentang puasa arafah dapat menghapus dosa satu tahun sesudah dan sebelumnya, beliau menerangkan senada,

 

ومعناه: إذا كانت الكبيرة لم تجتنب ، أو كان مصراً عليها ، فإنه لا يحصل معها التكفير

Maknanya adalah, selama dosa besar tidak dijauhi atau dia masih terus-menerus melakukannya, maka pengampunan dosa-dosa kecil ini tidak akan dia dapatkan.

Ahmad Anshori Lc

 

Kadang kita tak mengerti...

Begitu banyak pesan Allah disekitar kita...

Namun kita tak mengerti...

Bukan karena kita tak pandai...

Tapi mungkin qolbu tak peka, karena dosa...


Advertisement
Advertisement

Tuesday, July 28, 2020

8 NASEHAT UMAR

8 NASEHAT UMAR

 

NASEHAT

1.      Barangsiapa yang meninggalkan ucapan yang tidak perlu, maka dia akan diberi hikmah.

2.      Barangsiapa yang meninggalkan penglihatan yang tidak perlu, maka dia akan diberi kekhusyukan dalam hati.

3.      Barangsiapa yang meninggalkan makan berlebihan, maka dia diberi kenikmatan beribadah.

4.      Barangsiapa yang meninggalkan ketawa berlebihan, maka dia akan diberi kenikmatan.

5.      Barangsiapa meninggalkan humor, maka dia akan diberi kehormatan.

6.      barangsiapa meninggalkan cinta duniawi, maka dia akan diberikan kecintaan akhirat.

7.      Barangsiapa yang meninggalkan perhatiannya kepada aib orang lain, maka dia akan diberi kemampuan memperbaiki aibnya sendiri.

8.      Barangsiapa yang meninggalkan penelitian tentang bagaimana wujud Allah, maka dia akan terhindar dari niat berpura-pura terhadap agama-Nya.

Jika dengan 8 nasihat diatas belum mampu membuat kita berubah, maka kerana Allah lah alasan yang paling mulia untuk kita berubah.

ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍﺏ

Mudah2an Kita Semua Tergolong Didalam Golongan Orang-Orang Yang DiRahmati Dan DiBerkati Serta Dikasihi Allah S.W.T Di Samping Orang-Orang Yang Kita Sayang

 

Jangan berhenti melakukan kebaikan walaupun tak di hargai...

Tetapi berhentilah melakukan kejahatan walaupun di puji...

Senantiasa carilah ridho Allah...

Bila kamu berbuat baik terhadap orang yang baik padamu, kamu adalah orang yang berbakti...

Bila kamu berbuat baik terhadap orang yang berlaku buruk kepadamu, kamu adalah orang mukmin sejati...

Bila kamu berbuat baik terhadap orang yang tidak pernah berbuat baik kepadamu, engkaulah mutiara tersembunyi itu...


Advertisement
Advertisement

AMALKAN MESKIPUN SEDIKIT

AMALKAN MESKIPUN SEDIKIT

 

AMALKAN WALAU SEDIKIT

عن سفيان الثورى رحمه الله :العلم يهتف بالعمل فإن أجابه وإلا ارتحل (المنهج السوي : 427)

“Ilmu itu selalu memanggil amalan,

jika amalan itu menjawabnya (maka ia akan menetap),

dan jika ia tidak menjawab maka ilmu itu pergi.”

لكل شيئ زكاة وزكاة العلم العمل به وقيل التعليم

Segala sesuatu ada zakatnya,

zakatnya ilmu adalah mengamalkannya,

ada yang mengatakan zakatnya adalah mengajarkannya kepada orang lain.

 

Amalkanlah ilmumu meskipun cuma 10 persennya

من عمل بما علم ورثه الله علم مالم يعلم

Siapa yang mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allâh akan memberinya ilmu yang belum ia ketahui.

قال سيدنا احمد بن زين الحبشى نفع الله به :

إذا سمع الانسان شيئا من الفضل وعمل به ولو مرة، يرجو من الله أن يكون من أهل العمل به، ويخاف أن لا يكون من القائمين بالعمل به كذا كذا مرة، ويكون هكذا فى كل عمل بين الخوف والرجاء.

( المنهج السوى : 598)

Habib Ahmad bin Zain al-Habsy berkata :

 "Jika seseorang mendengar suatu keutamaan, Hendaknya mengamalkan walaupun sekali, berharap dari Allah agar menjadikannya termasuk orang yang mengamalkan amalan itu, dan takut tidak dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang mendirikan amal itu berkali-kali. Maka hendaknya begitulah kondisinya dalam setiap amal, antara takut dan harap."

 

Menyadari bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup kita tidak lepas dari campur tangan Allah bahkan daun yg berguguran pun tak lepas daripada campur tangan-Nya Hadirkan Allah selalu dihatimu dengan cara itu menjalani hidupmu lebih tenang


Advertisement
Advertisement

ISYARAT LEMBUT SAMPAI KERAS

ISYARAT LEMBUT SAMPAI KERAS

 

ISYARAT LEMBUT SAMPAI KERAS

: قال الإمام الحداد في كتابه الحكم

Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad berkata di dalam Hikam beliau :

 

من الناس من يكتفي بالإشارة عن التعيين، ومنهم من يحتاج إلى التصريح مع الرفق واللين ومنهم من لا يجدي فيه إلا التعنيف والتخشين ومن لم ينتفع بذا ولا بذاك ، فهو من الشياطين

“ada sebagian orang yang dengan sindiran ataupun isyarat sudah  dapat mengerti, adalagi orang yang tidak dapat mengerti dengan sindiran, namun ia dapat mengerti dengan penjelasan secara lemah lembut, ada juga seorang yang tidak dapat mengerti kecuali dengan teguran yang keras serta kasar. Adapun orang yang tidak dapat mengerti dengan itu semua ( isyarat, teguran lemah lembut, teguran keras ) maka dia bukanlah manusia melainkan Syaithan.

فكن أخي المحب المؤمن من اللذين يفهمون ويدركون من أهل الحالة الأولى وإياك أن تُخاطب بأسلوب التعنيف أوالضرب بسبب عدم فهمك بل عود نفسك الخير لكي تفهم وتعي

وكما يقولون : الحر تكفيه الإشارة والعبد يُضرب بالعصى

wahai saudaraku yang tercinta jadilah engkau orang yang berada pada bagian yang pertama, dan berhati-hatilah jangan sampai engkau terpilih menjadi orang yang terdidik dengan methode yang keras karena sabab engkau tidak dapat mengerti dengan cara yang halus. Maka dari hal itu biasakanlah kebaikan mengalir dalam dirimu, supaya engkau dapat mengerti serta memahami.

Dikatakan : seorang yang merdeka cukup dengan Isyarat adapun seorang budak ia harus dipukul dengan penjalin /tongkat...

 

Al Quran jarang disentuh....

Dzikir jarang terucap...

Dan sajadah jarang digelar...

Masihkah kau bertanya kenapa hati selalu saja gelisah?


Advertisement
Advertisement