بسم الله الرحمن الرحيم
PENJELASAN
Secara umum manusia
berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar diberi umur yang panjang. Sedikit
sekali atau bahkan mungkin tidak ada orang yang menginginkan berumur pendek.
Mereka tentu memiliki alasan masing-masing. Namun umumnya alasan mereka adalah
karena ingin memiliki amal baik yang cukup semasa hidupnya sebagai bekal hidup
abadi di akhirat. Hal ini memang memiliki dasar yang kuat sebagaimana
ditegaskan dalam hadits Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sebagai berikut;
أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ
Seorang badui bertanya: "Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu?" Rasulullah shallallahu 'alahi wa salam menjawab: "Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya." (Sunan Tirmidzi, 2251)
Hadits di atas
telah menginspirasi banyak orang untuk senantiasa berdoa kepada Allah subhanahu
wa ta’ala agar diberi umur panjang. Mereka telah meyakini bahwa salah satu
tanda orang terbaik adalah apabila seseorang berumur panjang dan hidupnya penuh
dengan amal-amal kebaikan. Mereka yang umurnya panjang tetapi amal-amal
kebaikannya amat sedikit tidak termasuk orang-orang terbaik, bahkan mereka
digolongkan sebagai orang-orang yang merugi.
Namun demikian
adalah kenyataan bahwa tidak setiap orang berumur panjang meski mereka berdoa
demikian.
Pertanyaan yang
muncul kemudian adalah bagaimana dengan mereka yang berumur pendek? Apakah
mereka dengan sendirinya tidak termasuk orang-orang terbaik?
Untuk menjawab
pertanyaan di atas kita dapat merujuk penjelasan dari Allamah Sayyid Abdullah
bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ
Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998,
hal. 47) sebagai berikut:
وخير العمر : بركته والتوفيق فيه
للأعمال الصالحة, والخيرات الخاصة والعامة.
Artinya: “Sebaik-baik
umur ialah yang diberkati Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang diberi-Nya taufiq untuk
mengerjakan amalan saleh dan kebajikan-kebajikan lain baik yang khusus maupun
yang umum.”
Dari kutipan di
atas dapat dijelaskan bahwa sebaik-baik umur ialah yang diberkati Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, yang diberi-Nya bimbingan untuk melakukan berbagai kesalehan
dan kebajikan. Jadi kebaikan seseorang sebetulnya tidak semata-mata bergantung
pada umurnya yang panjang, tetapi lebih pada seberapa banyak amal kebaikan yang
dilakukannya semasa hidupnya. Penjelasan ini sesuai dengan hadits Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam di atas.
Oleh karena
itu, bisa saja seseorang berumur pendek tetapi amal kebaikannya sangat banyak
dan mungkin sama atau bahkan melebihi mereka yang berumur panjang. Orang-orang
seperti ini termasuk orang-orang terbaik karena mampu memanfaatkan umurnya yang
pendek untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Inilah umur yang penuh dengan
berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dalam kaitan
itu, Sayyid Abdullah Al-Haddad menyebutkan contoh beberapa orang saleh yang
tidak berumur panjang namun amal kebaikannya sangat banyak dan dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat luas. Di antara contoh itu adalah Abu Abdullah
Muhammad ibn Idris Asy-Syafi’i, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam
Syafií. Beliau wafat dalam usia 54 tahun. Meski usia beliau tidak panjang,
namun beliau semasa hidupnya mampu menghasilkan banyak kebaikan seperti
karya-karya yang sangat penting bagi kaum Muslimin.
Di antara
karya-karya besar Imam Syafi’i adalah pertama: Kitab Ar-Risalah yang merupakan
kitab tentang Ushul Fiqh. Kedua, Kitab Al-Umm yang merupakan kitab tentang
mazhab fiqihnya. Ketiga, Kitab Ikhtilaf al-Hadits yang merupakan kitab tentang
hadits. Keempat, Kitab Tafsir Al-Imam Asy-Syafi’i yang merupakan kitab tentang
tafsir Al-Quran, dan lain sebagainya. Beberapa sumber menyebutkan jumlah kitab
karangan Imam Syafi’i lebih dari 120 buah, dan beliau hafidz Qur’an dalam usia
7 tahun.
Contoh lain
orang saleh yang tidak berumur panjang namun amal kebaikannya sangat banyak
adalah Abu Hāmid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali, atau yang lebih dikenal
dengan nama Imam Al-Ghazali. Beliau wafat dalam usia 55 tahun. Meski beliau
berumur pendek, namun begitu besar sumbangsihnya bagi masyarakat luas,
khususnya kaum Muslimin. Beliau dijuluki Hujjatul Islam karena jasa-jasanya membela
kebenaran Islam dengan mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran dengan argumen
yang sulit dipatahkan oleh lawan.
Di antara
karya-karya besar Imam Al-Ghazali adalah pertama: kitab Ihya Ulumiddin yang
merupakan kitab tentang akhlak dan tasawuf. Kedua, kitab Jawahir Al-Qur’an yang
merupakan kitab tentang tafsir Al-Qur’an. Ketiga, kitab Al-Basith dan Al-Wasith
yang merupakan kitab tentang ilmu fiqih dan ushul fiqih. Keempat, kitab
Maqashid Al-Falasifah dan Al-Arba’in fi Ushuluddin yang merupakan kitab filsafat
dan ilmu kalam, dan lain sebagainya. Beberapa sumber menyebutkan jumlah kitab
karangan Imam Al-Ghazali lebih dari 200 buah.
Dari apa yang
dijelaskan dan dicontohkan oleh Sayyid Abdullah Al-Haddad di atas sangatlah
jelas bahwa pemahaman literal tentang umur yang baik hanyalah umur panjang yang
dipenuhi dengan kebaikan masih memiliki kekurangan. Pemahaman ini memang tidak
salah, hanya belum akomodatif terhadap fakta bahwa banyak orang saleh tidak
berumur panjang. Orang-orang seperti ini meskipun tidak berumur panjang, namun
amal-amal kebaikannya sangat banyak sebagaimana disebutkan di atas, yakni Imam
Syafií dan Imam Al-Ghazali.
Oleh karena
itu, sekali lagi, sebaik-baik umur adalah umur yang diberkati Allah subhanu
wata’la. Hal ini meliputi umur panjang dan banyak digunakan untuk melakukan
amal-mal saleh dan kebajikan-kebajikan lainnya. Selain itu adalah umur yang
tidak panjang namun banyak digunakan untuk mengerjakan kesalehan-kesalehan
hingga pada tingkat tertentu yang setara atau malahan lebih banyak dari mereka
yang berumur panjang.
Terhadap
kelompok kedua, yakni mereka yang tidak berumur panjang namun banyak
mengerjakan kesalehan-kesalehan dan kebajikan-kebajikan seperti Imam Syafi’i
dan Imam Al-Ghazali, Sayyid Abdullah Al-Haddad menyebutnya sebagai hamba-hamba
Allah yang terpilih dan diberkati sehingga amal kebaikannya sangat banyak dan
mungkin lebih banyak dan lebih terasa manfaatnya dari pada yang dipanjangkan
umurnya.
Semoga kita
semua termasuk orang-orang yang memiliki umur yang diberkahi Allah SWT. (Aamiin
Yaa Robbal 'Aalamiin)
والله أعلم بالصواب
No comments:
Post a Comment