DOA SEKALIGUS ANCAMAN UNTUK ABU LAHAB DAN UMMU JAMIL ISTRINYA
سورة المسد
مكية وآياتها خمس
Termasuk surah
makiyah (surah yang diturunkan setelah hijrah), berjumlah 5 ayat.
بسم الله الرحمن الرحيم
لما دعا النبي ﷺ قومه وقال : إني نذير لكم بين يدي
عذاب شديد, فقال عمه أبو لهب : تبا لك ألهذا دعوتنا, نزل
Ketika Nabi ﷺ berdakwah kepada
kaumnya, dan bersabda : sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada
kalian, di hadapan ku adalah siksa yang sangat pedih. Maka berkata pamannya,
Abu Lahab : celaka engkau Muhammad! Apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami? Maka
turunlah
1.
﴿تَبَّتۡ﴾
خسرت ﴿يَدَآ
أَبِي لَهَبٖ﴾ أي جملته وعبر عنها باليدين مجازا لأن
أكثر الأفعال تزاول بهما, وهذه الجملة دعاء
﴿وَتَبَّ﴾
خسر هو, وهذه خبر كقولهم : أهلكه الله وقد هلك, ولما خوّف النبي بالعذاب, فقال إن
كان مايقول ابن أخي حقا فإني أفتدي منه بمالي وولدي نزل :
﴿تَبَّتۡ﴾
Binasalah,
atau merugilah ﴿يَدَآ
أَبِي لَهَبٖ﴾
kedua
tangan Abu Lahab, maksudnya yaitu diri Abu Lahab. Diibaratkan dengan kedua
tangan sebagai Majaz. Karena kebanyakan perbuatan dilakukan dengan kedua
tangan. Kalimat ini mengandung makna doa. ﴿وَتَبَّ﴾ Dan sesungguhnya dia binasa, yakni dia benar-benar
merugi. Kalimat ini adalah kalimat berita, seperti perkataan mereka : semoga
Allah membinasakannya, dan sungguh dia benar-benar binasa. Ketika Nabi ﷺ memberi ketakutan dengan
azab, ia berkata : jika yang dikatakan anak saudaraku benar, maka sesungguhnya
aku menebus diriku dari azab itu dengan hartaku dan anak-anakku, lalu turunlah
ayat :
2.
﴿مَآ
أَغۡنَىٰ عَنۡهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ﴾ أي كسبه, أي
ولده ما أغنى بمعنى يغني.
﴿مَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُ مَالُهُۥ وَمَا
كَسَبَ﴾ Tidak berfaedah
kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan, maksudnya adalah yang telah ia
usahakan, yakni anak-anaknya. Lafadz ‘aghna’ bermakna ‘yughni’ artinya tidak
berfaedah kepadanya harta dan anak-anaknya.
3.
﴿سَيَصۡلَىٰ
نَارٗا ذَاتَ لَهَبٖ﴾ أي تلهب وتوقد فهي مال تكنيته
لتلهب وجهه إشراقا وحمرة
﴿سَيَصۡلَىٰ
نَارٗا ذَاتَ لَهَبٖ﴾
Kelak
dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak, yang besar nyalanya. Kata Abu
Lahab menjadi tauqid/julukan namanya, karena ia mempunyai muka yang
berbinar-binar memancarkan sinar merah api.
4.
﴿وَٱمۡرَأَتُهُۥ﴾
عطف على ضمير يصلى سوغه الفصل بالمفعول وصفته وهي أم جميل
﴿حَمَّالَةَ﴾
بالرفع والنصب ﴿ٱلۡحَطَبِ﴾
الشوك والسعدان تلقيه فى طريق النبي ﷺ
﴿وَٱمۡرَأَتُهُۥ﴾
Dan
begitu pula istrinya, lafadz ini di athafkan/disandingkan kepada dhamir yang
terkandung di dalam kata ‘yashla’. Hal ini dibolehkan karena di antara keduanya
terdapat pemisah, yaitu maf’ul dan sifatnya, yang dimaksud adalah Ummu Jamil, ﴿حَمَّالَةَ﴾ yang membawa. Dapat
dibaca dengan ‘hammaalatun’ atau ‘hammalatan’. ﴿ٱلۡحَطَبِ﴾ Kayu bakar, yaitu duri dan kayu sa’dan, yang banyak
durinya, kemudian kayu dan duri itu ia letak di tengah jalan tempat Nabi ﷺ selalu lewat.
5.
﴿فِي
جِيدِهَا﴾ عنقها
﴿حَبۡلٞ مِّن
مَّسَدِۢ﴾ أي ليف وهذه الجملة حال من حمالة الحطب
الذي هو نعت لامرأته أو خبر مبتدأ مقدر
﴿فِي جِيدِهَا﴾
Yang
di lehernya atau pada lehernya ada tali dari sabut, ﴿حَبۡلٞ
مِّن مَّسَدِۢ﴾
yakni
pintalan dari sabut. Kalimat ini sebagai hal/kata keterangan dari lafadz ‘hammaalatal
hathab’ yang merupakan sifat dari istri Abu Lahab. Atau kalimat ini dapat
dianggap sebagai prediket dari subjek yang tidak disebutkan.
والله أعلم
No comments:
Post a Comment