Friday, August 21, 2020

SURAH AL LAHAB, TAFSIR JALALAIN

DOA SEKALIGUS ANCAMAN UNTUK ABU LAHAB DAN UMMU JAMIL ISTRINYA 


surah al masad
 

سورة المسد

مكية وآياتها خمس

Termasuk surah makiyah (surah yang diturunkan setelah hijrah), berjumlah 5 ayat.

بسم الله الرحمن الرحيم

لما دعا النبي ﷺ قومه وقال : إني نذير لكم بين يدي عذاب شديد, فقال عمه أبو لهب : تبا لك ألهذا دعوتنا, نزل

Ketika Nabi berdakwah kepada kaumnya, dan bersabda : sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada kalian, di hadapan ku adalah siksa yang sangat pedih. Maka berkata pamannya, Abu Lahab : celaka engkau Muhammad! Apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami? Maka turunlah

1.           ﴿تَبَّتۡ﴾ خسرت ﴿يَدَآ أَبِي لَهَبٖ﴾ أي جملته وعبر عنها باليدين مجازا لأن أكثر الأفعال تزاول بهما, وهذه الجملة دعاء ﴿وَتَبَّ﴾ خسر هو, وهذه خبر كقولهم : أهلكه الله وقد هلك, ولما خوّف النبي بالعذاب, فقال إن كان مايقول ابن أخي حقا فإني أفتدي منه بمالي وولدي نزل :

﴿تَبَّتۡ﴾ Binasalah, atau merugilah ﴿يَدَآ أَبِي لَهَبٖ kedua tangan Abu Lahab, maksudnya yaitu diri Abu Lahab. Diibaratkan dengan kedua tangan sebagai Majaz. Karena kebanyakan perbuatan dilakukan dengan kedua tangan. Kalimat ini mengandung makna doa. ﴿وَتَبَّ﴾ Dan sesungguhnya dia binasa, yakni dia benar-benar merugi. Kalimat ini adalah kalimat berita, seperti perkataan mereka : semoga Allah membinasakannya, dan sungguh dia benar-benar binasa. Ketika Nabi memberi ketakutan dengan azab, ia berkata : jika yang dikatakan anak saudaraku benar, maka sesungguhnya aku menebus diriku dari azab itu dengan hartaku dan anak-anakku, lalu turunlah ayat :

2.           ﴿مَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ﴾ أي كسبه, أي ولده ما أغنى بمعنى يغني.

﴿مَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ﴾ Tidak berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan, maksudnya adalah yang telah ia usahakan, yakni anak-anaknya. Lafadz ‘aghna’ bermakna ‘yughni’ artinya tidak berfaedah kepadanya harta dan anak-anaknya.

3.           ﴿سَيَصۡلَىٰ نَارٗا ذَاتَ لَهَبٖ﴾ أي تلهب وتوقد فهي مال تكنيته لتلهب وجهه إشراقا وحمرة

﴿سَيَصۡلَىٰ نَارٗا ذَاتَ لَهَبٖ Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak, yang besar nyalanya. Kata Abu Lahab menjadi tauqid/julukan namanya, karena ia mempunyai muka yang berbinar-binar memancarkan sinar merah api.

4.           ﴿وَٱمۡرَأَتُهُۥ﴾ عطف على ضمير يصلى سوغه الفصل بالمفعول وصفته وهي أم جميل ﴿حَمَّالَةَ﴾ بالرفع والنصب ﴿ٱلۡحَطَبِ﴾ الشوك والسعدان تلقيه فى طريق النبي ﷺ

﴿وَٱمۡرَأَتُهُۥ﴾ Dan begitu pula istrinya, lafadz ini di athafkan/disandingkan kepada dhamir yang terkandung di dalam kata ‘yashla’. Hal ini dibolehkan karena di antara keduanya terdapat pemisah, yaitu maf’ul dan sifatnya, yang dimaksud adalah Ummu Jamil, ﴿حَمَّالَةَ﴾ yang membawa. Dapat dibaca dengan ‘hammaalatun’ atau ‘hammalatan’. ﴿ٱلۡحَطَبِ﴾ Kayu bakar, yaitu duri dan kayu sa’dan, yang banyak durinya, kemudian kayu dan duri itu ia letak di tengah jalan tempat Nabi selalu lewat.

5.           ﴿فِي جِيدِهَا﴾ عنقها ﴿حَبۡلٞ مِّن مَّسَدِۢ﴾ أي ليف وهذه الجملة حال من حمالة الحطب الذي هو نعت لامرأته أو خبر مبتدأ مقدر

﴿فِي جِيدِهَا﴾ Yang di lehernya atau pada lehernya ada tali dari sabut, ﴿حَبۡلٞ مِّن مَّسَدِۢ yakni pintalan dari sabut. Kalimat ini sebagai hal/kata keterangan dari lafadz ‘hammaalatal hathab’ yang merupakan sifat dari istri Abu Lahab. Atau kalimat ini dapat dianggap sebagai prediket dari subjek yang tidak disebutkan.


والله أعلم



No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement