Wednesday, July 22, 2020

TANBIHUL GHOFILIN, HAK TETANGGA

TANBIHUL GHOFILIN

 

Karya Syekh Abu Laits As Samarqandi

Diterjemahkan oleh :

Drs. H. Muslich Shabir, MA

 

الى حضرة الشيخ أبو الليث نصر بن محمد السمرقندي... {الفاتحة}

 

 صلى الله  على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه وسلم الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده ....

 

HAK TETANGGA

 

TETANGGA

Al-Faqih berkata : Muhammad bin Dawud bin Dhahir menceritakan kepada kami, di mana ia berkata : Muhammad bin ja'far menceritakan kepada kami, di mana ia berkata : Ibrahim bin Yusuf menceritakan kepada kami, di mana ia berkata : Muhammad bin Al-Qasim menceritakan kepada kami dari Musa dari Ubaid Al' Yazidi dari Zaid bin Abdur Rahman dari Sa’id Al-Musayyab bahwasanya Nabi saw. bersabda :

حرمة الجار على الجار كحرمة امه

"Kemuliaan tetangga atas tetangganya adalah seperti kemuliaan ibunya."

Al-Faqih berkata : Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami dari Bisyr bin Salman dari Mujahid, di mana ia Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata kepada pelayannya : ”Sembelihlah kambing itu dan berilah makan tetangga kita yang Yahudi”. Kemudian ia berbicara sebentar dan berkata lagi : ”Wahai pelayanku, bila kamu menyembelih kambing, maka berilah makan tetangga kita yang Yahudi. Pelayannya itu berkata : ”Engkau mendesak terus mengenai tetangga kita yang Yahudi itu”. Abdullah bin Umar lantas berkata : ”Eh, ketahuilah bahwasanya Nabi saw. selalu berpesan kepada kami, sehingga kami menyangka bahwa tetangga itu akan diberi waris”.

Al-Faqih berkata : Al-Qasim bin Muhammad bin Rauzabah menceritakan kepada kami, di mana ia berkata : Isa bin Khasynam Ats-Tsauri menceritakan kepada kami, dimana ia berkata : Suwaid menceritakan kepada kami dari Malik dari Sa’id bin Abu Sa’id Al-Maqburi dari Abu Syuraih Al-Ka’bi, bahwasanya Nabi saw. bersabda :

من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيرا اوليصمت ومن كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه جائزته يوم وليلة والضيافة ثلاثة ايام وماكان بعد ذلك فهو صدقة

 

”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata baik atau hendaknya diam saja. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tamunya pada hari kedatangannya satu hari satu malam, dan menghormati sebagai tamu selama tiga hari, dun selebihnya maka itu adalah shadaqah.”

Al-Faqih berkata : Abul Qasim Abdur Rahman bin Muhammad menceritakan kepada kami, di mana sanadnya dari AL Hasan Al-Bashri, di mana ia berkata : Ada seseorang bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah hak tetangga atas tetangganya itu?" Beliau bersabda :

ان استقرضك اقرضته وان دعاك اجبته وان مرض عدته وان استعان بك اعنته وان اصابته مصيبة عزيته وان اصابه خير هنيته وان مات شهدته وان غاب حفظته يعنى منزله وعياله ولا تؤذه بقتار قدرك الا ان تهدي اليه وروي فى خبر اخر زياظة على هذه التسعة والعاشر ان لا تطيل بنائك عليه الا بطيبة من نفسه

"Apabila ia mau berhutang kepadamu maka hutangilah, apabila ia memanggilmu maka jawablah, apabila ia sakit maka jenguklah, apabila ia minta tolong kepadamu maka tolonglah, apabila ia ditimpa musibah maka hiburlah, apabila ia mendapatkan kasenangan maka ucapkanlah selamat kepadanya, apabila ia mati maka antarkanlah jenazahnya, apabila ia pergi maka jagaIah (rumah dan keluarganya), dan janganlah kamu mengganggunya dengan bau masakanmu, kecuali bila ia diberi masakan itu". Di dalam hadits yang lain ada tambahan dari 9 hal itu, yang ke sepuluh adalah : ”janganlah kamu meninggikan bangunan rumahmu melebihi bangunan rumahnya, kecuali dengan adanya kerelaan daripadanya'.

 

Abu Hurairah ra. meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda :

لا يزال جبريل يوصينى بالجار حتى ظننت انه سيورثه

"Jibril selalu berpesan kepadaku mengenai tetangga, sehingga aku menyangka bahwa tetangga itu akan diberi hak warits."

 

Jangan menyusahkan

Jangan mempersulit urusan orang

Tolonglah siapapun yang sedang kesusahan & membutuhkan

No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement