SUAMI
PENCEMBURU DAN ISTRI PEMALU
Dialah Zubair
bin al Awwam yang dijuluki Hawari Rasulullah, salah seorang dari sepuluh
sahabat yang dijamin masuk surga yang sangat pencemburu demi istrinya ‘Atikah
binti Zaid.
Sang istri
biasanya pergi shalat isya ke Masjid, sementara Zubair sebenarnya tidak suka
karena rasa cemburu.
Hanya saja dia
tidak berani melarang karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melarang
para suami mencegah istrinya pergi ke masjid, sebagaimana sabda beliau:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللَّهِ مَسَاجِدَ
اللَّهِ وَلَكِنْ لِيَخْرُجْنَ وَهُنَّ تَفِلَاتٌ
“Jangan
kalian larang hamba-hamba perempuan Allah untuk pergi ke masjid-masjid Allah
akan tetapi hendaknya mereka keluar dalam keadaan tafilat”.
(HR. Abu Daud,
Nomor : 478)
Makna “Tafilat”
adalah tidak memakai minyak wangi.
(Lihat kitab An
Nihayah fi Gharib Al Hadits, karya Ibnu Al Atsir).
Perginya sang
istri ke Masjid merupakan sesuatu yang berat bagi dirinya, tetapi dia tidak
dapat mengatakan tidak ketika dimintai izin.
Pada suatu
malam Zubair pergi terlebih dahulu, sebelum istrinya, kemudian bersembunyi di pinggir
jalan yang biasa mereka lewati.
Ketika ‘Atikah
lewat dia menyusul kemudian menepuk bagian belakangnya. ‘Atikah terkejut dan
takut kemudian berbalik lari pulang ke rumah, tanpa meneliti siapa yang telah
berbuat tidak senonoh terhadap dirinya.
Malam
berikutnya ‘Atikah diam di rumah meskipun Zubair mengizinkannya pergi ke
Masjid.
Zubair
bertanya, “Mengapa tidak pergi?”
‘Atikah
menjawab, “Orang-orang telah rusak akhlaqnya.”
Setelah itu dia
tidak pernah lagi shalat Isya di Masjid.
Demikian
disebutkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam at Tahmid dan Ibnu Hajar dalam al
Ishabah.
Coba bayangkan,
romantis dan bikin senyum saat Zubair pergi duluan, dan bersembunyi di pinggir
jalan.
Memang kisah
para sahabat sangatlah romantis dan sangat pencemburu, sayang di zaman sekarang
sifat itu telah banyak hilang di rumah tangga umat muslim.
Kembalilah ke
islam, contohlah rumah tangga Rasulullah dan sahabat, disanalah kita akan
mendapatkan makna Sakinah Mawaddah Warahmah sebenarnya
Sebelum
kamu bercita-cita menjadi bidadari syurga, jadilah yang solehah untuk ayahmu
dulu.
Jaga
apa yang seharusnya kamu jaga. Dengan menutup aurat. Menjaga solat. Jangan
merusak diri.
Itulah
sebaik-baik muslimah,
Yang
bisa meringankan hisab ayah nya di akhirat.
No comments:
Post a Comment