Wednesday, July 22, 2020

HARTA YANG DIBAWA MATI

HARTA YANG DIBAWA MATI

 

 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 

Sabda Rasulullah SAW, “Apabila manusia meninggal dunia putuslah amal perbuatannya kecuali tiga perkara: shodaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak manusia yang shalih yang mendoakannya.” (Shohih Muslim No. 3084).

 

Jika ada yang berucap harta tidak dibawa mati, itu tidak selalu benar. Karena sesungguhnya ada harta yang bisa dibawa mati. Harta seperti apa yang bisa dibawa mati? Harta sedekahlah jawabnya. Harta yang diinfakkan di jalan Allah.

Betapa banyak sudah kita ketahui Rasul SAW dan para sahabatnya berlomba-lomba dalam berinfak, shadaqah penuh dengan suka cita. sampai-sampai mengundang cemburu para kaum fakir yang tidak memiliki harta yang bisa disedekahkan. Mengapa mereka begitu menggemari amalan sedekah ini?

Salah satu jawabannya ialah, karena kelak seorang mayat memilih “bersedekah” jika bisa dikembalikan hidup ke dunia. Sebagaimana firman Allah SWT, “Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah…” {QS. Al Munafiqun: 10}

Mengapa dia tidak mengatakan, “Maka aku dapat melaksanakan umroh” atau “Maka aku dapat melakukan sholat atau puasa” atau perkataan yang menyebut amal lainnya?

Berkata para ulama, “Tidaklah seorang mayat menyebutkan “sedekah” kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal.”

Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada dibawah naungan sedekahnnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia.” (HR. Ahmad)

Bersedekahlah atas nama orang-orang yang sudah meninggal di antara kalian. Sesungguhnya mereka sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal shalih, maka wujudkanlah harapan mereka. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dia mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia dan tidak sempat menyampaikan wasiat kepadaku. Seandainya dia ingin menyampaikan wasiat, pasti dia akan mewasiatkan agar bersedekah untuknya. Apakah Ibuku akan mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Biasakan dan ajarkan anak-anak kita untuk bersedekah. Terlebih Shadaqah Jariyah yang kebaikan, manfaat dan pahalanya masih tetap mengalir selama dan sebanyak masih dimanfaatkan oleh manusia, seperti untuk membangun tempat ibadah, pondok pesantren, majelis ta’lim, dan sebagainya.

 

Mencintai orang orang yang dekat dengan Allah dengan sebenar benarnya cinta maka cinta itu akan memberikan manfaat yang besar kepadamu ketika engkau telah berhadapan dengan Allah Ta'alla...

No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement