Allah Yang
Punya
Pernah punya
sesuatu, yang tiba-tiba hilang & tak kembali ???
Jawabannya,
pasti pernah.
Dari barang
kecil, sampai harta berharga, temen, keluarga, bahkan orang tua.
Kira-kira siapa
yang ngambil ya? Padahal kita sudah berusaha menjaga segala hal yang kita
miliki.
Sebentar...
Yakin, itu milik kita?
Hmm, bukannya
semua seisi dunia ini hanya milik Allah? Bahkan ruh kita sendiri hanyalah
titipan-Nya.
Nah, bukan
punya kita kan???
"Ya
Allah... Tapi rasanya, sakit banget kalau udah kehilangan."
Sandal aja
kalau hilang kita kesel, apalagi jika yang menghilang alias meninggal adalah
keluarga kita. Naudzubillah, pasti kecewa & gak terima.
Bagaimana bisa
ada perasaan 'tidak terima' di hati kita? Kembali lagi, karena kita merasa
'memiliki'. Jika kita tau hakikatnya, bahwa semua adalah milik Allah, maka
ketika hal itu diambil kembali oleh-Nya, kita akan rela melepaskan. Kan sudah
haknya untuk mengambil apa-apa yang dimiliki-Nya.
Sama halnya
dengan apa-apa yang Allah titipkan pada kita.
Sedih itu
wajar, asal jangan sampai tidak terima.
لله ما في السموات و ما في الأرض
"Segala
sesuatu yang di langit & di bumi hanyalah milik Allah"
'Punya Allah'
bukan punya kita. Maka, kalau kita katakan milik kita, ketika kita kehilangan,
maka kita akan stress.
Istri tak perlu
sedih ditinggal sang suami. Kenapa?
Karena mereka
akan dikumpulkan lagi di akhirat yang kekal abadi. Yang tak pernah sakit &
tak pernah mati.
Alkisah ketika itu, Rasulullah pernah
bersabda,
"لا يدخل الجنة
عجوز"
"Tidaklah
masuk surga orang tua"
Menangislah
sang nenek yang mendengarkan sabda nabi tersebut.
"Mengapa
engkau menangis?" Tanya Rasulullah
"Ya
Rasulullah aku tersinggung dengan ucapanmu tadi. Kau bilang nenek-nenek tak
masuk surga..."
"Memang
tak ada orang tua di surga" jawab Rasulullah.
"Berarti
aku tak masuk surga ya Rasul???"
"Tidak,
kau masuk surga."
"Hah?"
Nenek itu kebingungan.
"Ketika
kau masuk, kau akan menjadi muda lagi, karena orang di surga berumur
sekitar 30, 31, 32, 33" jelas Rasulullah.
"Mengapa
umur itu ya Rasulullah?" tanya nenek itu masih keheranan.
"Karena
jika masuk surga dengan keadaan yang sudah tua rentan, ia tak bisa merasakan
kenikmatan surga. Maka dari itu orang masuk surga dengan usia sekitar 30,
karena itu usia di mana seseorang bisa menikmati hidupnya."
Terkadang, Allah mengambil kerabat kita terlebih dahulu. Karena Allah lebih menyayangi mereka. Allah ingin memberi tempat yang lebih indah untuknya.
Kasih sayang di
dunia terbatas, sedangkan kasih sayang Allah itu unlimited, tidak
terbatas.
Seorang ibu
yang mengaku cinta kepada anaknya, pasti tak selalu bersama anaknya. Kadang, ia
meninggalkan anaknya di rumah sendirian untuk bekerja. Bahkan, seorang ayah,
terkadang bisa menelantarkan anaknya di jalanan.
Sedangkan kasih
sayang Allah tak terbatas, dimanapun kapanpun Ia selalu ada dengan segenap
kasih sayang yang Ia curahkan.
Maka masih
sudikah kita apa bersandar pada manusia? Sama seperti pohon.
Yang akan rapuh
dengan seiring berjalannya hari. Sedangkan Allah hayyun la yamuut. Hidup dan
tak akan mati.
Bacalah dzikir ini agar kita mendapatkan ketabahan di hati kita,
لَا إِلَهَ إِلاَّ اللَّه لَهُ
الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ
"Tidak ada
Tuhan selain Allah. Baginya kepemilikan & pujian. Allah Maha Menghidupkan
& Mematikan. Dan Allah Maha Mampu atas segala sesuatu."
“Dekatilah orang-orang Sholeh walaupun kita
masih jahat. Dekatilah mereka sehingga kita malu untuk berbuat kejahatan”
[Al-Habib Ali
Zaenal Abidin Al-Hamid]
No comments:
Post a Comment