SEBAB MENDAPAT
CINTA ALLAH SWT
عَنْ سَعْدِ
بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ رضي الله عنه قاَلَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله
عليه و سلم يَقُوْلُ: “إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ
الخَفِيَّ.” أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
Dari Sa’ad bin
Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu ia berkata:
Aku pernah
mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya
Allāh mencintai seorang hamba yang bertaqwa, yang merasa cukup, dan yang rajin
beribadah secara diam-diam.”
(HR Muslim)
Makna yang
terkandung
1. Hadits
ini menjelaskan tentang sifat Allah, yaitu “mencintai”, dimana Allah mencintai
seorang hamba; dan Allah dicintai
2. Dan
seorang hamba hendaknya berusaha untuk dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala:
ليس الشأن أن تُحب ولكن الشأن أن
تُحَب
Perkaranya
bukan bagaimana engkau mengaku mencintai Allah, tetapi apakah kau dicintai
Allah.
[Kitab
Rawdhatul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin: 266]
3. Ini
yang paling penting.
Oleh karenanya, seorang hamba hendaknya berusaha melakukan hal-hal yang bisa membuat dia bisa meraih kecintaan Allah kepada dirinya.
4. Diantara hal-hal yang bisa mendatangkan kecintaan Allah kepada seorang hamba, (maka) Rasulullāh shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan 3 perkara, yaitu:
- a.
At
taqiyu. (التقي)
Menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan menjauhkan diri
sejauh mungkin dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
- b.
Al
Ghaniyu. (الغني)
Maksudnya adalah jiwanya yang kaya, qona’ah dengan apa yang Allah berikan
kepadanya. Dia ingin cukup dengan apa yang Allah berikan kepadanya.
- c.
Al
Khafiy. (الخفي)
Maksudnya, orang ini berusaha menjauhkan dirinya dari pandangan
manusia, dia tidak ingin riya’ dan sum’ah. Dia sibuk dalam perkara-perkara yang
bermanfaat bagi dirinya; bermanfaat bagi dunianya maupun bagi akhiratnya.
Seseorang hendaknya jangan sibuk dengan fitnah, tetapi sibuk dengan
yang bermanfaat, sibuk dengan ibadah.
Kita mohon kepada Allah agar menganugerahkan kepada kita
keikhlashan.
5. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk orang seperti ini dan bisa meraih kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
No comments:
Post a Comment