Thursday, October 8, 2020

DUA BENTUK PENGKHIATAN

DUA BENTUK PENGKHIATAN

 

al anfal : 27, pengkhianatan kepada allah, rasul dan sesama manusia

Khianat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti tipu daya, perbuatan yang bertentangan dengan janji atau perbuatan yang tidak setia.

Berdasarkan Al Quran surah Al Anfal : 27, bentuk pengkhianatan ada dua, yaitu ;

1.      Pengkhianatan kepada Allah dan Rasullullah

2.      Pengkhianatan kepada sesama manusia

Keimanan kepada Allah seharusnya menghasilkan kesetiaan kepada kepada Allah , Rasul dan orang-orang yang beriman. Karena itu, jangan sampai ada pengkhianatan. Allah berfirman ;

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ أَمَٰنَٰتِكُمۡ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

(Al Anfal : 27)

 

1.      Pengkhianatan Kepada Allah dan Rasulullah

Pengkhianatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah telah mengakui dan beriman kepada Allah dan Rasulullah, tetapi tidak mau taat terhadap ketentuan-ketentuan-Nya. Hal ini juga dapat disebut dengan suatu kemunafikan. Allah berfirman ;

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَوَلَّوۡاْ عَنۡهُ وَأَنتُمۡ تَسۡمَعُونَ 

 

“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),”

(Al Anfal : 20)

 

Rasulullah juga bersabda dalam haditsnya

 

عن النبي صلى الله عليه وسلم قال آية المنافق ثلاث إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا اؤتمن خان.

 

“Dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tanda-tanda munafiq ada tiga: jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat."

(Shohih Bukhari dari Abu Hurairah, no.32)

 

 BACA JUGA :

 

2.      Pengkhianatan kepada sesama manusia

Pengkhianatan kepada sesama muslim adalah menyatakan diri beriman, tetapi tidak mau bersaudara dengan sesama muslim, bahkan apa yang telah dipercayakan kepadanya malah tidak bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. semua itu merupakan perjanjian yang harus dipenuhi. Allah berfirman ;

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَوۡفُواْ بِٱلۡعُقُودِۚ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.”

(Al Maidah : 10

 

Dalam ayat lain, Allah berfirman ;

 

وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِن قَوۡمٍ خِيَانَةٗ فَٱنۢبِذۡ إِلَيۡهِمۡ عَلَىٰ سَوَآءٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡخَآئِنِينَ 

“Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.”

(Al Anfal : 58)


والله اعلم

No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement