Wednesday, October 14, 2020

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BAIK

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BAIK

masyarakat yang baik

Terwujudnya masyarakat yang baik merupakan dambaan kita semua. Al Quran menyebutkan hal-hal pokok menuju hal tersebut. Allah T berfirman ;

 

فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ 

159.  Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

(Ali Imran : 159)

 

Berdasarkan ayat di atas, ada tiga faktor penting menuju terwujudnya masyarakat yang baik, yaitu sebagai berikut :

1.      Pemimpin yang lemah lembut dan pemaaf

Masyarakat secara fitrahnya, pasti membutuhkan pemimpin. Dan pemimpin yang dibutuhkan untuk menjadikan masyarakat yang baik adalah seorang pemimpin yang baik. Di antara pemimpin yang baik adalah mencintai rakyatnya dan dicintai oleh rakyatnya, sehingga ia berlaku lemah lembut kepada masyarakat dan memaafkan bila rakyatnya melakukan kesalahan. Itulah yang dicontohkan Rasul ketika Perang Uhud mengalami kekalahan disebabkan sahabat yang tidak disiplin.

2.      Menegakkan asas musyawarah

Jmaah dan masyarakat yang baik juga selalu memperhatikan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan. Karenanya, meskipun para sahabat Nabi bersalah dan Rasul memaafkan, maka mereka harus dilibatkan dalam musyawarah. Hal ini menjadi bukti bahwa mereka telah dimaafkan.


BACA JUGA:


3.      Bertawakkal kepada Allah

Masyarakat yang baik harus sangat menjunjung tinggi hasil musyawarah. Dengan hasil musyawarah yang mengharap ridho Allah T, dan mereka harus yakin hasil musyawarah tersebut dapat membawa kebaikan. Kemudian, mereka bertawakal kepada Allah T dalam pelaksanaan. Karena itu, Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.

No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement