TERWUJUDNYA MASYARAKAT BAIK
Terwujudnya masyarakat yang baik merupakan dambaan kita semua. Al Quran menyebutkan hal-hal pokok menuju hal tersebut. Allah T berfirman ;
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ
وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ
عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ
فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ
159.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(Ali Imran : 159)
Berdasarkan ayat di atas, ada tiga faktor
penting menuju terwujudnya masyarakat yang baik, yaitu sebagai berikut :
1. Pemimpin yang
lemah lembut dan pemaaf
Masyarakat secara fitrahnya, pasti
membutuhkan pemimpin. Dan pemimpin yang dibutuhkan untuk menjadikan masyarakat
yang baik adalah seorang pemimpin yang baik. Di antara pemimpin yang baik
adalah mencintai rakyatnya dan dicintai oleh rakyatnya, sehingga ia berlaku
lemah lembut kepada masyarakat dan memaafkan bila rakyatnya melakukan
kesalahan. Itulah yang dicontohkan Rasul ﷺ ketika Perang Uhud mengalami kekalahan
disebabkan sahabat yang tidak disiplin.
2. Menegakkan asas
musyawarah
Jmaah dan masyarakat yang baik juga selalu
memperhatikan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan. Karenanya,
meskipun para sahabat Nabi ﷺ bersalah dan Rasul memaafkan, maka mereka
harus dilibatkan dalam musyawarah. Hal ini menjadi bukti bahwa mereka telah
dimaafkan.
BACA JUGA:
3. Bertawakkal kepada Allah ﷻ
Masyarakat yang baik harus sangat
menjunjung tinggi hasil musyawarah. Dengan hasil musyawarah yang mengharap
ridho Allah T, dan mereka harus yakin hasil musyawarah
tersebut dapat membawa kebaikan. Kemudian, mereka bertawakal kepada Allah T dalam pelaksanaan. Karena itu, Allah mencintai orang-orang yang
bertawakkal.
No comments:
Post a Comment