TIGA BENTUK JAHILIYAH
Jahiliyah menurut Ibnu Taimiyah, seperti
yang dikutip oleh Muhammad Quthb, jahil itu bermakna tidak memiliki atau tidak
mengikuti ilmu.
Jahiliyah ada pada setiap masyarakat,
tempat dan masa. Oleh karena itu, orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang
yang hak dan benar adalah seorang yang jahil, apalagi kalau tidak mengikuti hak
dan kebenaran tersebut. Atau, mengetahui yang hak dan benar, akan tetapi
perilakunya bertentangan dengan yang hak dan kebenaran.
Tiga bentuk jahiliyah dalam Al Quran adalah
sebagai berikut ;
1. Jahiliyah dalam
masalah Ketuhanan
Jahiliyah dalam masalah ketuhanan adalah membuat
Tuhan selain Allah, menyembah Tuhan selain Allah. Allah ﷻ
berfirman ;
وَجَٰوَزۡنَا بِبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ
فَأَتَوۡاْ عَلَىٰ قَوۡمٖ يَعۡكُفُونَ عَلَىٰٓ أَصۡنَامٖ لَّهُمۡۚ قَالُواْ
يَٰمُوسَى ٱجۡعَل لَّنَآ إِلَٰهٗا كَمَا لَهُمۡ ءَالِهَةٞۚ قَالَ إِنَّكُمۡ
قَوۡمٞ تَجۡهَلُونَ
“Dan Kami seberangkan Bani Israil ke
seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap
menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk
kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan
(berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang
tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)". (Al A’raf : 138)
Ayat lain yang terkait dengan masalah ini
adalah firman Allah ﷻ
;
وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦٓ إِنَّ ٱللَّهَ
يَأۡمُرُكُمۡ أَن تَذۡبَحُواْ بَقَرَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَتَّخِذُنَا هُزُوٗاۖ قَالَ
أَعُوذُ بِٱللَّهِ أَنۡ أَكُونَ مِنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada
kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi
betina". Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah
ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak
menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". (Al Baqoroh : 67)
2. Jahiliyah dalam
masalah Syariah dan Hukum
Jahiliyah dalam masalah syariah dan hukum
adalah penyebutan untuk hukum-hukum selain dari hukum Allah ﷻ atau hukum yang bertentangan dengan
hukum-hukum Allah. Allah ﷻ
berfirman ;
أَفَحُكۡمَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ يَبۡغُونَۚ وَمَنۡ
أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكۡمٗا لِّقَوۡمٖ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka
kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi
orang-orang yang yakin?”. (Al Maaidah : 50)
3. Jahiliyah dalam
masalah Akhlak
Jahiliyah dalam masalah akhlak adalah yang
tidak sejalan dengan nilai-nilai yang datang dari Allah, seperti sikap dengki,
sombong, berbicara yang fitnah, perzinahan, pembunuhan serta lain-lain.
Allah SWT berfirman dalam kaitan
menceritakan kasus yang terjadi pada Nabi Yusuf a.s ;
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجۡنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا
يَدۡعُونَنِيٓ إِلَيۡهِۖ وَإِلَّا تَصۡرِفۡ عَنِّي كَيۡدَهُنَّ أَصۡبُ إِلَيۡهِنَّ
وَأَكُن مِّنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ
“Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku,
penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika
tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung
untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang
jahil". (Yusuf : 33)
Terdapat juga dalam firman lain ;
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ
تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ وَأَقِمۡنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ
ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعۡنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ
لِيُذۡهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجۡسَ أَهۡلَ ٱلۡبَيۡتِ وَيُطَهِّرَكُمۡ تَطۡهِيرٗا
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang
dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan
Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab : 33)
Dan juga firman Allah ﷻ
yang lain ;
إِذۡ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فِي قُلُوبِهِمُ
ٱلۡحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ
رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَأَلۡزَمَهُمۡ كَلِمَةَ ٱلتَّقۡوَىٰ
وَكَانُوٓاْ أَحَقَّ بِهَا وَأَهۡلَهَاۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ
عَلِيمٗا
“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam
hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan
ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan
kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu
dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al Fath : 26)
Bentuk-bentuk jahiliyah dalam akhlak akan
membawa dampak negatif yang sangat besar dengan terjadinya kerusakan di bidang
perekonomian, kemanusiaan, kekeluargaan, kemasyarakatan, hingga lingkungan
hidup. Allah ﷻ
berfirman ;
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا
كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ
يَرۡجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).” (Ar Rum : 41)
والله اعلم
No comments:
Post a Comment