Tuesday, October 6, 2020

DUA HUBUNGAN MANUSIA

DUA HUBUNGAN MANUSIA

dua hubungan manusia

Salah satu keharusan muslim adalah menjalin dua hubungan, yaitu

1.      Hubungan dengan Allah (حبل من الله)

2.      Hubungan dengan manusia (حبل من الناس).

Allah berfirman :

۞وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا 

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”

 

1.      Hubungan kepada Allah

Di dalam ayat di atas, manusia harus menjalin hubungan yang baik kepada Allah SWT dengan menyembah dan menunjukkan pengabdian kepada-nya tanpa syirik, baik yang besar maupun yang kecil. Dalam satu hadits, Rasulullah bersabda :

 

إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر قالوا وما الشرك الأصغر يا رسول الله قال الرياء

 

“sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik yang kecil. Sahabat bertanya, “apakah syirik yang kecil itu ya Rasulallah?”. Rasulullah menjawab : “riya”. (HR. Ahmad, no : 22523)


BACA JUGA :


2.      Hubungan dengan sesama manusia

Manusia antara yang satu dengan lainnya saling membutuhkan dan sudah seharusnya manusia bisa menjalin hubungan dengan sebaik-baiknya. Contoh-contoh kepada siapa saja manusia harus menjalin hubungan yang sebaik-baiknya telah disebutkan dalam ayat di atas

a. Berlaku baik kepada orang tua

Hal ini karena orang tua telah melahirkan, membesarkan dan mendidik dengan pengorbanan harta dan jiwa, sehingga seorang anak tumbuh dan besar dengan baik. oleh karena itu, setiap anak harus mampu menunjukkan kebaikan yang sebaik-baikny kepada orang tuanya. Namun, sebaik apa pun perbuatannya kepada orang tua, tetap saja hal itu tidak adakan mampu membalas jasa dan kebaikan orang tua

b. Berlaku baik kepada kerabat

Silaturrahim harus disambung dan dikuatkan. Bila seorang muslim memutuskan hubungan silaturrahim, bisa menyebabkan dia terhalang masuk surga.

c. Berlaku baik kepada yatim

Setiap anak pasti membutuhkan perhatian, pendidikan dan nafkaq dari kedua orang tuanya. Namun, bila orang tuanya telah wafat yang menyebabkan si anak menjadi yatim, kaum muslimin dituntut untuk menggantikan apa yang harus dilakukan orang tua terhadap anaknya

d. Berlaku baik kepada orang miskin

Menjadi miskin merupakan keadaan yang tidak disukai oleh manusia mana pun. Oleh karena itu, kemiskinan harus diatasi meskipun pada masyarakat kita semakin banyak orang yang menjadi miskin.

e. Berlaku baik kepada tetangga

Tetangga adalah orang yang tinggal dekat dengan rumah kita. Mereka adalah benteng penolong pertama, ketika kita terkena musibah. Oleh karenanya, berbuat baiklah kepada tetangga. Terlebih kepada tetangga yang sangat membutuhkan ulurang tangan kita.

f. Berlaku baik kepada teman sejawat

Seorang muslim harus bersahabt dengan persahabatan yang sebaik-baiknya. Persahabatan yang bisa berbagi, dan merasakan penderitaan maupun kebahagiaan.

g. Berlaku baik kepada musafir

Ketika melakukan safar (perjalanan), bisa jadi seseorang merasakan kesulitan meskipun tidak selalu berupa kesulitan ekonomi, misalnya tersesat di jalan yang perli kita membantu menjelaskan rute perjalanan yang harus ditempuhnya, bukan malah menyesatkannya.

h. Berlaku baik kepada hamba sahaya

Hamba sahaya atau budak seharusnya diperlakukan dengan baik, karena dia banyak membantu majikannya. Dalam kehidupan sekarang, kita menyebutkan dengan pembantu rumah tangga meskipun berbeda kedudukannya dengan hamba sahaya.

 

3.      Tidak berlaku sombong

 Dalam rangkaian penyebutan siapa saja manusia harus berbuat baik, Allah menutup ayat di atas dengan kalimat “sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong dan membanggakan diri”. Kesan yang bisa kita tangkap dari kalimat ini adalah

  • Manusia jangan sombong kepada orang tuanya, meskipun dia lebih pintar dan kaya.
  • Manusia juga tidak boleh sombong kepada kerabatnya, meskipun mereka orang yang lemah, miskin dan juga kurang berilmu.
  • Manusia jangan sombong kepada anak yatim karena ada saatnya anak kita juga menjadi yatim.
  • Manusia jangan sombong kepada orang miskin, karena ada saat di mana kita pun bisa menjadi miskin secara tiba-tiba.
  • Manusia jangan sombong kepada tetangga, karena merekalah orang yang pertama memberikan pertolongan atau kita mintakan pertolongan saat kita kesulitan.
  • Manusia jangan sombong kepada teman, karena kita sangat membutuhkannya.
  • Manusia jangan sombong kepada musafir, karena pasti ada saatnya kita pun menjadi musafir.
  • Dan manusia jangan sombong kepada pembantu rumah tangga, karena mereka besar bantuannya kepada kita, meskipun tidak besar upah yang kita berikan.

 

والله اعلم

 

No comments:

Post a Comment

Advertisement
Advertisement